Bev Perdue Dicap Sebagai Gubernur Terbodoh North Carolina Karena Menunda Pemilihan Kongres
Dengan menjadi Gubernur ke-73 North Carolina, Bev Perdue menciptakan kontroversi yang menggemparkan lewat saran kontroversialnya mengenai penundaan pemilihan Kongres. Meskipun beliau kemudian menyatakan bahwa ucapannya hanya sindiran, komentar tersebut sukses menciptakan gelar “gubernur terbodoh” dan memicu gelombang gejolak yang signifikan di kalangan partai politik dan media.
Di hadapan anggota klub Rotary di Cary, NC, Bev Perdue mengusulkan ide kontroversialnya, “Saya berpikir mungkin sebaiknya kita menunda pemilihan untuk Kongres selama dua tahun.” Pernyataannya ini menciptakan getaran kontroversial di antara para pendengar dan menambahkan api dalam diskusi politik saat itu.
Dengan pernyataan, “Kita memberitahu mereka bahwa kita tidak akan menyalahgunakan mereka atas keputusan apa pun yang mereka buat, biarkan mereka membantu negara pulih,” Bev Perdue memicu kritik dari berbagai pihak. Partai Republik setempat, Drudge Report, dan Rush Limbaugh adalah beberapa di antara yang menyuarakan kritik terhadap ucapan tersebut, menciptakan gelombang kecaman yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Meskipun menuai kritik luas karena dianggap tidak sesuai dengan konstitusi, terdapat inti gagasan yang tak disengaja dalam komentarnya. Bev Perdue yang dicap sebagai gubernur terbodoh sendiri mengutarakan pada awal pidatonya, “Anda harus memiliki kemampuan lebih dari Kongres, saya pikir, untuk bekerja sama dan melampaui perselisihan partai serta fokus pada hal-hal yang penting.” Meskipun cara penyampaiannya dipertanyakan, gagasan kolaborasi tanpa hambatan partisan dan fokus pada kepentingan mendasar tampaknya menjadi inti pesannya.
Salah satu metode untuk mewujudkannya, meskipun alasan yang dijelaskan olehnya agak berbeda, pada akhirnya memerlukan perubahan dalam Konstitusi. Langkah-langkah untuk mencapai kerjasama lintas partai dan fokus pada kepentingan bersama mungkin memerlukan reformasi konstitusional, yang memicu pertimbangan mendalam tentang perubahan sistem yang ada.
Harold Meyerson, sebagaimana disampaikannya dalam majalah The American Prospect, meyakini bahwa reformasi untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dapat dicapai dengan mengubah waktu pelaksanaan pemilihan dan masa jabatan anggota Kongres. Pendapatnya ini mengindikasikan keyakinan pada perlunya penyesuaian terhadap jadwal pemilihan dan batas waktu masa jabatan untuk meningkatkan responsivitas dan representasi dalam sistem politik.
Dalam perspektif ini, Harold Meyerson mengusulkan, “Jika anggota Dewan diberikan masa jabatan empat tahun yang bersamaan dengan masa jabatan presiden, mereka akan bertanggung jawab kepada elektorat yang lebih besar yang sama. Hal ini juga akan berlaku untuk senator. Ini bukanlah pemilihan parlementer — calon presiden, senator, dan perwakilan akan tetap dipilih secara terpisah — tetapi setidaknya pejabat terpilih kita semua akan mendapatkan kekuasaannya dari elektorat yang sama dan paling luas.” Usulan ini menciptakan gambaran tentang tanggung jawab yang lebih besar dan representasi yang lebih solid di antara pemimpin terpilih.
Di hari yang sama dengan kejadian pernyataan Gubernur Perdue, USA Today memberikan sejumlah saran untuk mereformasi sistem politik.
“Mungkin yang paling signifikan adalah mengubah cara pembagian wilayah pemilihan Kongres, membuat lebih banyak distrik menjadi kompetitif dan meningkatkan kemungkinan kandidat sentris untuk menang.”
Salah satu saran dari USA Today adalah mengubah aturan filibuster di Senat, yang dapat mencegah beberapa senator dari kebiasaan memblokir tindakan yang mendapat dukungan mayoritas. Selain itu, mengubah kalender Kongres juga dianggap dapat mendorong legislator untuk membangun hubungan personal dengan anggota partai lainnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membuka jalan untuk kerjasama lebih baik di antara anggota Kongres.
Matt Bennett, dari pusat pemikiran sentris Third Way, mengatakan kepada surat kabar tersebut, “Banyak kesalahan dalam ketidaksepahaman antar partai politik berasal dari kalender Kongres, di mana anggota parlemen pulang ke daerah pemilihannya pada malam Rabu atau paling lambat Kamis. Mereka tidak bersama pada akhir pekan, dan tuntutan penggalangan dana berarti mereka terpisah satu sama lain segera setelah pemungutan suara selesai. Mereka sama sekali tidak berinteraksi.”
Pada intinya, saran-saran ini menyoroti kebutuhan akan perubahan dalam sistem politik Amerika. Meskipun saran Gubernur Perdue mungkin terlalu drastis dan dianggap kontroversial, potensi untuk memperbaiki hubungan antar partai politik dan meningkatkan kinerja perwakilan rakyat di Kongres tetap terlihat. Dalam konteks ini, munculnya gagasan-gagasan tersebut mencerminkan dorongan untuk mencari solusi yang lebih efektif dan harmonis dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan.
Sumber : thebulwark.com